ANALISIS MAKNA SETIAP PERISTIWA SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL BERSTRUKTUR

Zafri Zafri(1), Hera Hastuti(2*),

(1) State University of Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author


Abstract


Memaknai peristiwa sejarah melalui pembelajaran berstruktur merupakan model baru yang dikembangkan dari teori struktural. Teori struktural sendiri diturunkan dari perspektif filsafat spekulatif, yang meyakini bahwa sejarah memiliki pola-pola dasar yang tetap dan konstan. Pola dasar yang dimaksud yaitu, setiap peristiwa sejarah memiliki proses awal (lahir) peristiwa, proses berkembang, puncak (kejayaan), proses kemunduran, dan hancur (habis). Meski tidak seluruh peristiwa sejarah lengkap memiliki semua pola, adakalanya setelah lahir langsung mencapai puncak kejayaan, dan kemudian tiba-tiba hancur karena suatu peristiwa. Kompleksnya materi sejarah yang diajarkan kepada anak didik, membutuhkan suatu strategi atau model yang tepat untuk meramunya, agar tujuan, nilai-nilai, dan makna setiap peristiwa sejarah tersampaikan. Artikel ini khusus membahas penerapan model berstruktur dalam pembelajaran sejarah, untuk mencari dan menganalisis makna setiap perubahan dalam peristiwa sejarah.       

 

Kata Kunci: Analisis, Struktural, Filsafat Spekulatif


References


A. Sobana HS. Metode Penelitian Sejarah (Metode Sejarah). Materi penyuluhan dalam "Workshop Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan; Penulisan Karya Ilmiah dan Perekaman Data". Bandung, 12-14 Februari 2008.

Achmad Munib. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press

Bambang Purwanto. 2006. Gagalnya Historiografi Indonesiasentris?!. Yogyakarta : Ombak

Belth, Marc.(1977) The Process Of Thinking.New York: David Mc Kay Company

Boyi Anggara dan Adam AW. 2005. Menggugat Historiografi Indonesia. Yogyakarta. Ombak

Boyi Anggara. 2007. ‘Pembelajaran Sejarah yang Berorientasi pada Masalah- Masalah Sosial Kontemporer’. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Nasional Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI). Universitas Negeri Semarang, Semarang, 16 April 2007

Charles Issawi. 1955. Filsafat Islam Tentang Sejarah; Pilihan dari Muqaddimah karangan Ibn Khaldun dari Tunis (1332-1406). London: American University of Beirut.

Committee on Historigraphy. c. 1954. The Social Sciences in Historical Study. New York: Social Science Research Council.

Costa, Arthur L.,(ed.) (1985) Developing Minds, A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: ASCD

Dadang Supardan. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

De Bono, Edward. (1990). Berpikir Lateral, alih Bahasa oleh Budi. Jakarta: Binarupa Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Ilmu Pengetahuan Sosial-Sejarah jilid 3. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Didin Wahidin. Makalah disajikan dalam seminar mahasiswa FKIP Uninus 18 Juni 1998.

Dirmawa,Dikti. (1996). Buku Peserta Pelatihan Pembimbing Kelompok Diskusi Mahasiswa (OPPEK- TIPE B). Dikti Jakarta.

F.R. Ankersmit. 1987. Refleksi tentang Sejarah; Pendapat-pendapat Modern tentang Filsafat Sejarah (terjemahan Dick Hartoko dari Denken over geschiedenis; een overzicht van moderne geschiedfilosofosche opvattingen). Jakarta: Gramedia.

G.J. Renier. 1997. Metode dan Manfaat Ilmu Sejarah. Terj. Muin Umar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gega, Peter C., (1977) Science in elementary education. New York : John Wiley And Sons Inc.

Hamid Hasan. 2007. ‘Kurikulum Pendidikan Sejarah Berbasis Kompetensi’. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Nasional Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI). Universitas Negeri Semarang, Semarang, 16 April 2007

Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta : Pustaka Jaya

Harsja W. Bachtiar, dkk. 1983. Sejarah Lisan. Jakarta: Arsip Nasional RI.

Helius Syamsuddin. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Yayasan Ombak Indonesia

Hugiono & PK. Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Rineka Cipta.

I Gde Widja. 1989. Dasar - Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta : Depdikbud

Jujun Suriasumantri. 1985. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.

Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. 1995. Ilmu Sejarah. Yogyakarta.

Louis Gottschalk. 1969. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

M Nursam, dkk (ed). 2008. Sejarah yang Memihak : Mengenang Sartono Kartodirdjo. Yogyakarta : Ombak

Magdalia Alfian. 2007. ‘Pendidikan Sejarah dan Permasalahan yang Dihadapi’. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Nasional Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI). Universitas Negeri Semarang, Semarang, 16 April 2007

MC. Rickleff. 2004. Sejarah Indonesia Modern. Monash University.

MS. Basri. 2006. Metodologi Penelitian Sejarah (Pendekatan, Teori dan Praktik).

Mumuh Muhsin Z. 2007. Filsafat Sejarah Kritik (bahan ajar untuk mata kuliah Filsafat Sejarah I). Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Nickerson, Raymond S., (1985) The Teaching Of Thinking. New Jersey: Lawrence Erlbaum

R. Moh. Ali. 1961. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Jakarta: LkiS.

Raths, Louis E., et.al. (1986) Teaching for thinking (2'nd ed.). New York: Teacher College Columbia University.

Restu Gunawan (ed). 1998. Simposium Pengajaran Sejarah (kumpulan makalah diskusi). Jakarta : Depdikbud

S.K Kochar. 2008. Pembelajaran Sejarah. Jakarta : Grasindo

Sam Wineburg. 2006. Berpikir Historis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sartono Kartodirdjo. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia; Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia.

.1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

. Lembaran Sejarah.

Sudaryanto, Kajian Kritis tentang Permasalahan Sekitar Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis Selasa, 26 Agustus 2008 12:50.

Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.




DOI: http://dx.doi.org/10.24127/hj.v6i2.1133

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.