Kain Tenun Tajung dan Blongsong: Sejarah dan Ekonomi Masyarakatnya

Nadia Maulinda(1*), F. Farida(2), Sani Safitri(3),

(1) 
(2) Universitas Sriwijaya
(3) Universitas Sriwijaya
(*) Corresponding Author


Abstract


Tajung dan Blongsong merupakan kain tenun khas Palembang. Daerah yang terkenal menghasilkan kain Tajung dan Blongsong di Palembang adalah Tuan Kentang. Karena adanya kerajinan ini, Tuan Kentang dikenal sebagai “Sentra Industri Kampung Kain Tuan Kentang”. Berdasarkan hal tersebut, penulisan ini penting dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejarah Tajung dan Blongsong di Tuan Kentang dan pengaruhnya terhadap ekonomi masyarakat. Penulisan ini menggunakan metode penelitian sejarah yang bersumber dari wawancara ke perajin Tuan Kentang. Berdasarkan hasil wawancara, Tajung dan Blongsong mulai ditenun di Tuan Kentang sejak datangnya orang-orang Cirebon ke Tuan Kentang sekitar tahun 1960. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, mereka mengembangkan usaha Tajung dan Blongsong dengan menenun menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Usaha ini semakin meningkat dan memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat termasuk pemilik usaha, perajin, maupun masyarakat sekitarnya.


Keywords


Tajung; Blongsong; Tuan Kentang; Perajin; sejarah



DOI: http://dx.doi.org/10.24127/hj.v9i1.2939

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah (p-ISSN: 2337-4713,e-ISSN: 2442-8728) Jl. Ki Hajar Dewantara, No. 116 Metro Timur, Kota Metro, Lampung, Indonesia 

Phone (082278042958 Johan Setiawan) (historiaummetro@gmail.com)

 

Creative Commons License
HISTORIA by Pendidikan Sejarah UM Metro is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah

 

 

Historia Stats

Free counters!