KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERDASARKAN TAHAPAN POLYA

Valeria Suryani Kurnila(1*), Dwi Juniati(2), Siti Khabibah(3),

(1) Universitas Negeri Surabaya
(2) Universitas Negeri Surabaya
(3) Universitas Negeri Surabaya
(*) Corresponding Author


Abstract


Kemampuan koneksi dan berpikir kritis adalah bagian dari kemampuan yang harus dimiliki siswa agar bisa memecahkan masalah di dunia nyata. Namun ditemukan bahwa kemampuan-kemampuan ini masih rendah. Kemampuan-kemampuan ini harus ditingkatkan sejak usia Sekolah Dasar, melalui masalah yang dituangkan dalam soal cerita. Agar solusi yang diberikan tepat, maka penyelesaian masalah dilakukan menggunakan tahapan Polya. Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan koneksi dan berpikir kritis siswa SD dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Tahapan Polya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian sebanyak 27 siswa. Untuk dapat menganalisis lebih spesifik, maka dilakukan wawancara dan analisis jawaban 3 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa berkemampuan matematis tinggi telah mampu melakukan 3 tahapan Polya, serta memenuhi 5 indikator kemampuan koneksi dan berpikir kritis. Siswa berkemampuan matematis sedang,  mampu melakukan dua tahapan Polya serta memenuhi 3 indikator kemampuan koneksi dan berpikir kritis. Siswa berkemampuan matematis rendah telah mampu melakukan 1 tahapan Polya, serta memenuhi 1 indikator kemampuan koneksi dan berpikir kritis. Tahapan Polya yang sering dilewati oleh sebagian siswa adalah memeriksa kembali penyelesaian masalah. Jika dilihat pada indikator kemampuan koneksi dan kemampuan berpikir kritis, sebagian besar siswa tidak memenuhi indikator meninjau kembali seluruh jawaban yang telah diberikan.

 

The ability to connect and think critically is part of the abilities students must have in order to be able to solve problems in the real world. However, it is currently found that these abilities are still low. In elementary school, these skills must be strengthened through word problems. Using the Polya stages, problem-solving is conducted in a structured manner to ensure the correctness of the solution. Based on Polya's Stages, this study aimed to analyze and describe elementary school students' connection and critical thinking skills when solving word problems. The research method used is descriptive qualitative. The research participants included 27 students. In order to conduct a more precise analysis, interviews and analyses of the responses of three students were conducted. The results indicated that students with strong mathematical skills could complete the three stages of Polya and meet the five indicators of connection and critical thinking abilities. Students with average mathematical skills can complete two stages of Polya and three indicators of connection ability and critical thinking. Low-skilled mathematicians have completed one Polya stage and one indicator of connection ability and critical thinking. The Polya stage that is often skipped by some students is re-examining problem solving. When viewed on the indicators of connection ability and critical thinking ability, most students do not fulfill the indicator of reviewing all the answers that have been given.


Keywords


Connection Ability; Critical thinking skill;; Polya's stages

References


Agustini, D., & Pujiastuti, H. (2020). Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman Matematis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi SPLDV. Media Pendidikan Matematika, 8(1), 18. https://doi.org/10.33394/mpm.v8i1.2568

Aliah, S. N., & Bernard, M. (2020). Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah berbentuk cerita pada materi segitiga dan segiempat. Suska Journal of Mathematics Education, 6(2), 111–118. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24014/sjme.v6i2.9325

Ardiansyah, M. (2020). Kontribusi Tingkat Pendidikan Orang Tua, Lingkungan, dan Kecerdasan Logis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis. Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus), 3(2), 185. https://doi.org/10.21043/jmtk.v3i2.8578

Aspuri, A. (2019). Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita: Studi Kasus di SMP Negeri 3 Cibadak. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 7(2), 124. https://doi.org/10.25273/jipm.v7i2.3651

Astini, N. W., & Purwati, N. K. R. (2020). Strategi Pembelajaran Matematika Berdasarkan Karakteristik Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 9(1), 1–8. http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/1776/1/621-Article Text-1614-1-10-20200503.pdf

Firdausi, B. W., Yermiandhoko, Y., & Surabaya, U. N. (2021). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(2), 229–243. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/jm.v11i2.8001

Ginanjar, A. Y., & Widayanti, W. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Multiliterasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Siswa Di Sd/Mi. Primary : Jurnal Keilmuan Dan Kependidikan Dasar, 10(2), 117. https://doi.org/10.32678/primary.v10i02.1283

Hidayat, A., Sa’dijah, C., & Sulandra, I. M. (2019). Proses Berpikir Siswa Field Dependent dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Polya. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 4(7), 923. https://doi.org/10.17977/jptpp.v4i7.12634

Indrawati Widonda, M., Gunur, B., & Kurniawan, Y. (2018). Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Journal of Songke Math, 1(2), 47–57. http://ejournal.stkipsantupaulus.ac.id/index.php/jsm

Isnaeni, S., Ansori, A., Akbar, P., & Bernard, M. (2018). Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP Pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Journal On Education, 01(02), 309–316. https://doi.org/DOI https://doi.org/10.31004/joe.v1i2.68

Jannah, U. R., Saleh, H., & Wahidah, A. (2019). Scaffolding untuk Pembelajaran Matematika di Kelas Inklusi. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 5(1), 61. https://doi.org/10.30998/jkpm.v5i1.5254

Kemdikbud RI. (2016). Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Kemendikbud, 3(2), 13–22.

Kemendikbud. (2016). Permendikbud No.21 Thn 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. http://biblioteca.ibge.gov.br/visualizacao/monografias/GEBIS - RJ/RBG/RBG 1995 v57_n1.pdf%0Ahttps://periodicos.ufpe.br/revistas/rbgfe/article/view/234295

Kemendikdud-Ristek. (2021). Pembelajaran Paradigma Baru. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Mandur, K., Sadra, W., & Suparta, I. N. (2013). Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan Disposisi Matematis Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Swasta Di Kabupaten Manggarai. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 2(2), 36–45. https://doi.org/10.23887/jppm.v2i2.885

Nelliarti, K. (2019). Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Dasar melalui model Project Based Learning. Pros. SemNas. Peningkatan Mutu Pendidikan, 1(1), 131–136. http://publikasi.fkip-unsam.org/index.php/semnas2019/article/view/111

Nurkaeti, N. (2018). Polya’S Strategy: an Analysis of Mathematical Problem Solving Difficulty in 5Th Grade Elementary School. EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 10(2), 140. https://doi.org/10.17509/eh.v10i2.10868

Rayo, W. P. . A. (2022). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah Aquinas, 5(2), 152–161. https://doi.org/https://doi.org/10.54367/aquinas.v5i1.1651

Salahuddin, M., & Ramdani, N. (2021). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Tahapan Polya. … Pendidikan Dan Pembelajaran, 8(1), 37–48. https://doi.org/https://doi.org/10.21093/twt.v8i1.3127

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan RD). Alfabeta.

Upu, A., Taneo, P. N. L., & Daniel, F. (2022). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Tahapan Newman dan Upaya Pemberian Scaffolding Analysis of Student Errors in Solving Story Problems Based on Newman ’ s Stages and Scaffolding Efforts. Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika, 12(April), 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i01.16593

Wahyuddin, W., & Ihsan, M. (2016). Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Verbal Pada Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah Se-Kota Makassar. Suska Journal of Mathematics Education, 2(2), 111–116. https://doi.org/10.24014/sjme.v2i2.2213

Warih, P. D., Parta, I. N., & Rahardjo, S. (2016). Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Kelas VIII Pada Materi Teorema Pythagoras. Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika Dan Pembelajarannya [KNPMP I] Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016, Knpmp I, 377–384.




DOI: http://dx.doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6428

Refbacks

  • There are currently no refbacks.