PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA
(1) universitas sembilanbelas november kolaka
(2) Unuversitas Islam Negeri Walisongo
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hasil penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain non equivalent control grup. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh dari 22 subjek kelas kontrol, rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalah 0,25 dengan nilai terendah -0,66 dan tertinggi 0,69 serta standar deviasi 0,31. Sedangkan dari 24 subjek pada kelas eksperimen, rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalahnya 0,6 dengan peningkatan tertinggi 0,86 dan terendah 0,08 serta standar deviasi 0,24. Selanjutnya berdasarkan analisis inferensial yang dilakukan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dan mahasiswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik digunakan untuk meningkatkan kemapuan pemecahan masalah matematis mahasiswa khususnya pada matakuliah statistik matematika I.
This research aims to see the results of the application of the guided discovery learning model in increasing students' mathematical problem solving abilities. The research method used in this research is Quasi experiment with non equivalent control group design. The descriptive analysis of 22 control class subjects shows the average increase in problem solving ability was 0.25 with the lowest value of -0.66 and the highest was 0.69 and a standard deviation of 0.31. Meanwhile, of the 24 subjects in the experimental class, the average increase in problem solving ability was 0.6 with the highest increase of 0.86 and the lowest 0.08 and a standard deviation of 0.24. Furthermore, based on the inferential analysis conducted, it is concluded that there is a significant difference in the improvement of mathematical problem solving abilities between students who are taught using the guided discovery learning model and students who are taught using conventional learning models. Thus the application of the guided discovery learning model is better used to improve students' mathematical problem solving abilities, especially in the mathematics statistics I course.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Andriani, A. (2017). Interaksi Antara Model Pembelajaran dengan Kemampuan Awal Matematika terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa FMIPA Pendidikan Matematika. Seminar Nasional Matematika (SEMNASTIKA). http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/26528
Hiebert, J., Carpenter, T. P., Fennema, E., Fuson, K., Human, P., Murray, H., Olivier, A., & Wearne, D. (1996). Problem solving as a basis for reform in curriculum and instruction: The case of mathematics. Educational Researcher, 25(4), 12–21.
Intaros, P., Inprasitha, M., & Srisawadi, N. (2014). Students’ problem solving strategies in problem solving-mathematics classroom. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 116(1), 4119–4123.
Kasmini, L., & others. (2019). Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing Dalam Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Pada Pembelajaran Ipa Siswa Kelas IV SD Negeri 46 Banda Aceh. Tunas Bangsa Journal, 6(1), 115–128.
Kemendikbud. (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Kemendikbud, D. D. (2020). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0 untuk Mendukund Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.
Khoiriyah, S. N. A. (2018). Pengaruh Penggunaan Model Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA. BASIC EDUCATION, 7(15), 1–427.
Mawaddah, S., & Maryanti, R. (2016). Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMP dalam pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing (discovery learning). Edu-Mat: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1).
Maya, Y., Ibrahim, L., & Safrina, K. (2018). Penerapan model pembelajaran guided discovery learning (gdl) untuk meningkakan hasil belajar pada siswa smpn I bandar baru. Al-Khawarizmi: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 2(2), 181–191. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/jppm.v2i2.4507
Mulyono, D., Purwasi, L. A., & Riyadi, A. (2018). Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika Siswa SMP. JOEAI: Journal of Education and Instruction, 1(1), 51–58.
Nurhasanah. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Yapis Manokwari. Universitas Papua, 2(2), 173–182.
Romadon, S., & Mahmudi, A. (2019). Penerapan pendekatan penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 8(1), 58–64.
Schoenfeld, A. (2009). Learning to think mathematically: Problem solving, metacognition, and sense-making in mathematics. Colección Digital Eudoxus, 7.
Sugiyono. (2016). Satistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Suryadinata, N., & Linuhung, N. (2018). Pengaruh Bahan Ajar Geometri Dasar Berbasis Penemuan Terbimbing terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 9(2), 184–190.
Tahir, T., & Marniati, M. (2020). Penerapan Metode Scamper Dalam Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Motivasi Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Jurnal SILOGISME: Kajian Ilmu Matematika Dan Pembelajarannya, 4(2), 43–48.
Yulida, R., Kausar, K., & Andriani, Y. (2016). Penggunaan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing dalam Meningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. MIMBAR PENDIDIKAN, 1(2), 189–200.
DOI: http://dx.doi.org/10.24127/ajpm.v9i4.3003
Refbacks
- There are currently no refbacks.